#sebuahpuisi
Selimut hangat menutupi tubuhku yang lemah tak berdaya.
Mata tertutup rapat, kala malam yang redup sunyi tak nampak.
Terbuka dunia berbeda, ada kamu yang selama ini aku idamkan.
Tak sadar nyata atau palsu, namun sekedar menikmati kala hanyut.
Duduk bersama, menikmati senja di sore hari, berlari-lari saling menyempurnakan.
Bergandengan tangan melewati hari yang penuh dengan cerita.
Kamu memanjakanku dengan dengan pelukan eratmu, selama itu aku tak berdaya.
Seakan dunia abadi dalam nyata
Bahagia yang tidak bisa dijelaskan dengan penjelasan apapun.
Cerita panjang diwaktu yang singkat, kini aku terbangun.
Sejenak memikirkan apa yang terjadi, ternyata kamu hidup dalam mimpiku.
Seakan ingin tertidur selamanya, namun apa daya.
Kamu mati dalam nyataku.
Oleh
Syahril Amaliah S
Comments
Post a Comment